Sunday, July 9, 2017

Pengaruh Kebijakan Pendudukan Jepang Dan Bentuk Perlawanan Rakyat Di Indonesia

Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia


Sistem Pemerintahan, Cara Jepang menarik simpati:
  • “Jepang Saudara Tua” bangsa Indonesia.
  • Bhs. Indonesia sbg bahasa resmi selain Bhs. Jepang.
  • Gerakan 3A (dipimp. Mr Syamsuddin), yang berarti Cahaya, Pelindung, Pemimpin Asia, sekaligus para tokoh nasional diangkat sbg pimp. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).
  • MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) tetap dizinkan berdiri.
  • Bendera Merah Putih boleh berkibar dan Lagu Indonesia Raya boleh berkumandang.
  • Wajib menyerahkan besi tua utk alat perang.
  • Seluruh peninggalan Belanda disita.
  • Sistem hukum berubah scr mendasar dgn diberlakukannya pemerintahan militer sementara dan jabatan Gubernur Jenderal dihapus.

Mulai 5 Agust 1942 berlaku pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia.
  • Pemerintah daerah di Jawa terdiri dari:
  • Syu (Karesidenan dipimp. Syucho)
  • Si (Kotamadya dipimp. Sicho)
  • Ken (Kabupaten dipimp. Kencho)
  • Gun (Kawedanan dipimp. Guncho)
  • Son (Kecamatan dipimp. Soncho)
  • Ku (Desa/Kelurahan dipimp. Kuncho)




Berlakunya penyerahan padi scr paksa berakibat: bencana kelaparan, peningkatan angka kematian, penurunan tingkat kesehatan, keadaan sosial memburuk.

"Pemberlakuan Romusha = tenaga kerja paksa utk membangun objek-objek vital".

Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang

1. Bidang Politik
  • Kegiatan politik dilarang keras, kecuali thd Islam Nasionalis.
  • MIAI yg didirikan K.H. Mas Mansyur (Surabaya 1937) tetap berjalan.
  • Tidak efektinya Gerakan 3A shg dibubarkan Des 1942.

2. Bidang Ekonomi
  • Kebijakan ekonomi diprioritaskan utk perang (Pola ekonomi Perang).
  • Jawa dibagi dalam 17 Autarki (berdiri di atas kaki sendiri).
  • Sumatera dibagi dalam 3 Autarki dan 3 Minseifu (diperintah AL Jepang).
  • Pengerahan Romusha dgn bujukan ataupun paksaan.
  • Panitia pengerah Romusha disebut Romukyokai.
  • Kerja bakti sukarela pamong praja dan pegawai rendahan disebut Kinrohoshi.
  • Utk mengawasi penduduk agar gerakan jepang terlaksana dibentuk Tonarigumi (RT) di desa-desa.
SDA Indonesia dimanfaatkan utk biaya perang dgn cara-cara :
  1. Petani wajib setor hasil panen.
  2. Hutan ditebang utk industri perang.
  3. Perkebunan yg tdk terkait perang dimusnahkan.
  4. Ternak dipotong utk konsumsi tentara Jepang.
3. Bidang Militer
  • Seinendan (Barisan Pemuda): semi militer, tenaga cadangan utk Jepang.
  • Keibodan (Barisan Pembantu Polisi): semi militer, di sumatera disebut Bogodan, di kalimantan di sebut Borneo Konen Hokukudan.
  • Fujinkai (Barisan Wanita): mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, ternak, dan bahan makanan utk perang.
  • Heiho (Pembantu Prajurit Jepang): militer resmi, sbg pemindah peluru & senjata, sekaligus pemeliharanya.
  • Syuisyintai (Barisan Pelopor): 25 Sept 1944 dipimp. Ir. Soekarno dibantu Otto Iskandardinata, R.P. Suroso, & drs. Buntaran Martoatmojo. Bertugas utk para pemuda dewasa agar semangat dlm militer utk perlawanan rakyat.
  • Jawa Hokokai(Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa): 1 Maret 1944, org resmi pemerintah yg dipimp. Guneiseikan (Kepala Pemerintahan Militer dijabat kepala staf tentara). Tugasnya: menggerakkan rakyat utk mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian rakyat.
  •  PETA (Pembela Tanah Air): 3 Oktober 1944. Di Sumatera disebut Gyugun bertugas mempertahankan tanah air Indonesia. tokohnya: Jend. Sudirman, Gatot Soebroto, Jend. Ahmad Yani, Supriyadi.


4. Bidang Sosial Budaya
  • Media massa diawasi ketat.

Load comments