Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia
Sistem Pemerintahan, Cara Jepang menarik simpati:
- “Jepang Saudara Tua” bangsa Indonesia.
- Bhs. Indonesia sbg bahasa resmi selain Bhs. Jepang.
- Gerakan 3A (dipimp. Mr Syamsuddin), yang berarti Cahaya, Pelindung, Pemimpin Asia, sekaligus para tokoh nasional diangkat sbg pimp. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).
- MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) tetap dizinkan berdiri.
- Bendera Merah Putih boleh berkibar dan Lagu Indonesia Raya boleh berkumandang.
- Wajib menyerahkan besi tua utk alat perang.
- Seluruh peninggalan Belanda disita.
- Sistem hukum berubah scr mendasar dgn diberlakukannya pemerintahan militer sementara dan jabatan Gubernur Jenderal dihapus.
Mulai 5 Agust 1942 berlaku pemerintah pendudukan Jepang di
Indonesia.
- Pemerintah daerah di Jawa terdiri dari:
- Syu (Karesidenan dipimp. Syucho)
- Si (Kotamadya dipimp. Sicho)
- Ken (Kabupaten dipimp. Kencho)
- Gun (Kawedanan dipimp. Guncho)
- Son (Kecamatan dipimp. Soncho)
- Ku (Desa/Kelurahan dipimp. Kuncho)
Berlakunya penyerahan padi scr paksa berakibat: bencana
kelaparan, peningkatan angka kematian, penurunan tingkat kesehatan, keadaan
sosial memburuk.
"Pemberlakuan Romusha = tenaga kerja paksa utk membangun
objek-objek vital".
Pengaruh
Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang
1. Bidang Politik
- Kegiatan politik dilarang keras, kecuali thd Islam Nasionalis.
- MIAI yg didirikan K.H. Mas Mansyur (Surabaya 1937) tetap berjalan.
- Tidak efektinya Gerakan 3A shg dibubarkan Des 1942.
2. Bidang Ekonomi
- Kebijakan ekonomi diprioritaskan utk perang (Pola ekonomi Perang).
- Jawa dibagi dalam 17 Autarki (berdiri di atas kaki sendiri).
- Sumatera dibagi dalam 3 Autarki dan 3 Minseifu (diperintah AL Jepang).
- Pengerahan Romusha dgn bujukan ataupun paksaan.
- Panitia pengerah Romusha disebut Romukyokai.
- Kerja bakti sukarela pamong praja dan pegawai rendahan disebut Kinrohoshi.
- Utk mengawasi penduduk agar gerakan jepang terlaksana dibentuk Tonarigumi (RT) di desa-desa.
SDA Indonesia dimanfaatkan utk biaya perang dgn cara-cara :
- Petani wajib setor hasil panen.
- Hutan ditebang utk industri perang.
- Perkebunan yg tdk terkait perang dimusnahkan.
- Ternak dipotong utk konsumsi tentara Jepang.
3. Bidang
Militer
- Seinendan (Barisan Pemuda): semi militer, tenaga cadangan utk Jepang.
- Keibodan (Barisan Pembantu Polisi): semi militer, di sumatera disebut Bogodan, di kalimantan di sebut Borneo Konen Hokukudan.
- Fujinkai (Barisan Wanita): mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, ternak, dan bahan makanan utk perang.
- Heiho (Pembantu Prajurit Jepang): militer resmi, sbg pemindah peluru & senjata, sekaligus pemeliharanya.
- Syuisyintai (Barisan Pelopor): 25 Sept 1944 dipimp. Ir. Soekarno dibantu Otto Iskandardinata, R.P. Suroso, & drs. Buntaran Martoatmojo. Bertugas utk para pemuda dewasa agar semangat dlm militer utk perlawanan rakyat.
- Jawa Hokokai(Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa): 1 Maret 1944, org resmi pemerintah yg dipimp. Guneiseikan (Kepala Pemerintahan Militer dijabat kepala staf tentara). Tugasnya: menggerakkan rakyat utk mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian rakyat.
4. Bidang Sosial
Budaya
- Media massa diawasi ketat.